Friday, February 4, 2011

Hello little bro....where you come from?

Datang ke kota Jakarta......bagi pemuda dari desa seperti saya, tentu dengan niat dan cita - cita untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota besar.Beberapa pemuda yang "tampak" sukses setelah meratau ke Jakarta, menjadi pemicu dan obsesi bagi pemuda - pemuda lain untuk mencari sukses yang sama di Jakarta.Sudah sangat banyak pemuda dan pemudi dari Walikukun yang pergi meninggalkan desanya mencari kesuksesan hidup di Jakarta.....bagaimana hasilnya? Tentunya relatif, dan tergantung ukuran apa yang di pakai untuk kata "sukses" itu.Semoga teman - teman dari Walikukun.....menemukan kesuksesan itu, dalam arti yang sebenarnya.
Suatu ketika saat menunggu datangnya bis kota di sebuah terminal di blok M Jakarta selatan, ada sedikit pembicaraan dengan seseorang yang penampilannya rapi, tampilan orang kantoran, tentu karena saat itu masanya cari kerjaan dan lowongan, berinteraksi dengan orang - orang yang tampilannya cukup baik dan mengesankan adalah wajar, siapa tahu bisa jadi koneksi.
"Asalnya dari mana dik?" kata pemuda kantoran tadi
Monumen Suryo,di jalan Gendingan- Ngawi
"Saya dari Ngawi'
"Ngawi?"
Sepertinya nama kota sekelas "Ngawi" tampak asing ditelingannya,mungkin baru pertama kali mendengarnya....apalagi kalau aku katakan ....saya dari Walikukun....wah pasti semakin tidak jelas, dan asing sekali seperti sebuah tempat di galaksi lain saja.
Untuk memperjelas aku sebutkan nama kota lain....yang sebenarnya cukup jauh dari Walikukun.
"Saya dari Ngawi....atau mungkin lebih dikenal yaitu Madiun"
"Oooo......Madiun ya....ya...saya tahu.....Madiun tempat PKI itu tho....?
Sebagai referensi, lokasi desa Walikukun adalah sebagai berikut :
Desa             : Walikukun
Kecamatan   : Widodaren
Kabupaten   :  Ngawi
Karisidenan  : Madiun
Propinsi        : Jawa Timur
istilah karisidenan terakhir di pakai pada tahun +/- 1989, istilah Karisidenan sudah tidak dipakai lagi saat ini.

Kebanyakan masyarakat pada umumnya ternyata mengenal suatu tempat dalam cakupan geografis yang terlalu luas, kota - kota besarnya saja, misalnya : Yogya, Semarang, Bandung, Surabaya, Jakarta, Solo....dan lain - lain.Atau nama - nama tempat tertentu yang masih tersimpan dalam memori seseorang berkaitan dengan sejarah atau pelajaran sosial lainnya pada masa - masa sekolah.
Sayangnya yang diingat seseorang (saya rasa kebanyakan orang) mengenai kota Madiun adalah peristiwa pemberontakan Partai Komunis pada tanggal 18 September 1948, yang dikenal dengan nama "Madiun affairs" dipelopori oleh Muso,Amir Sjarifudin,dan lain- lain.Berkaitan dengan peristiwa "Madiun" tersebut di daerah Banjarjo, Sidolaju, kira -kira 8 kilometer dari desa Walikukun, pernah terjadi peristiwa pembantaian terhadapa tokoh RI yaitu Gubernur Soerjo, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 September 1948.Rombongan Gubernur Soerjo ketika melakukan perjalanan dari Solo menuju Surabaya di cegat oleh gerombolan pemberontak Komunis di tepi hutan daerah Sidolaju.Untuk mengenang peristiwa mengenaskan itu di didirikanlah" monumen Suryo".

Semoga Walikukun semakin di kenal oleh semua masyarakat.....bahkan dunia Internasional.....sebagai desa yang indah, ramah penduduknya,damai dan siapa tahu akan muncul pemuda Walikukun yang menjadi Tokoh kaliber Nasional....bahkan dunia......semoga.

No comments:

Post a Comment